Obsat ke-201: Festival Musik Kian Dilirik

  1. Ibaratnya, hingga hari ini industri musik Indonesia masih bergantung pada rokok - Glenn Fredly

  2. Mengapa harga Java Jazz tidak semahal harga tiket Celine Dion?

    Dewi Gontha: Java Jazz menargetkan ke seluruh ke kalangan masyarakat sehingga dapat diterima. Selain itu, masyarakat sensitif terhadap harga sehingga tidak bisa menjual tiket dengan harga lebih mahal.

  3. Tiket palsu sangat ditakutkan oleh promotor dan technology provider, dimana bisa jadi pihak yang disalahkan sementara bukan merupakan kesalahannya - Ario Adimas

  4. Seberapa penting pemerintah dalam industri musik?

    Glenn Fredly: pentingnya pemerintah sebagai pembuat kebijakan agar dapat melindungi central data industri musik. Agar ekosistem industri musik dapat berjalan lebih baik.

  5. Glenn Fredly: pemilihan hari hingga keinginan gua memberikan experience yang lebih untuk masyarakat sehingga gua bikin sebuah sistem.

  6. Mengapa festival sering terlambat?

    Beda dengan konser yang mempunyai sistem dan hanya menghadapi satu musisi, festival lebih banyak fraud dimulai dari artis, alat, hingga additional player yang jadwalnya bisa bertubrukan. - Dewi Gontha

  7. Kenapa dapat undangan mudah?

    Bilamana sponsor memberikan dukungan dengan nilai tertentu, promotor dapat memberikan return dengan undangan dan tiket. - Dewi Gontha

  8. Pemilihan artis Indonesia dalam festival juga sangat penting, sepenting pemilihan artis luar negeri - Dewi Gontha

  9. 10% audience Java Jazz dari luar Indonesia sisanya adalah dari Indonesia - Dewi Gontha

  10. Calo bisa dituntut oleh pembeli tiketnya (orang yang merasa dirugikan bisa melaporkan ke polisi) - Dewi Gontha

  11. Mengapa Java Jazz tahun ke 13 dikatakan jatuh?

    Justru kejatuhan dimana Java Jazz dipenuhi oleh seluruh musisi Jazz, dan hanya satu yang di luar Jazz. Pada penjualan tiket justru tidak sebagus saat lebih banyak musisi di luar Jazz. - Dewi Gontha

  12. Pemerintah tidak bisa dibiarkan sendiri tanpaa gambaran mengenai ekosistem industri musik yang diharapkan, contohnya adalah kasus terakhir antara Bekraf dan ERK. - Glenn Fredly

  13. Teknologi diharapkan dapat menyelesaikan problem industri musik yang ada - Glenn Fredly

  14. Inovasi selalu datang sebelum regulasi - Teguh Wicaksono

  15. Pada kenyataannya, jika penjualan tiket macet, promotor masih berharap calo dapat berjualan, sehingga sulit untuk menuntut calo - Ario Adimas

  16. Tingkat fraud ketika tidak ada penukaran tiket itu dahsyat, sehingga penukaran tiket masih tetap ada - Ario Adimas

  17. Untuk membuat festival musik:

    Umur, (seperti Java Jazz, selama 14 tahun berjalan, ternyata audience yang senior hanya 7%. Saat membuat Java Jazz 2018, dengan line up yang sesuai millenials justru mengubah pendatang menjadi millenials,18-25). - Dewi Gontha

  18. Glenn Fredly: saat konferensi di Ambon, kami membahas soal:

    1. Venue/infrastruktur, seperti yang sempat dibahas oleh Dewi Gontha

    2. Central data, karena hingga saat ini musik Indonesia tak punya central data

    3. Teknologi

    Ambon juga sudah mulai berbenah untuk menjadikannya kota musik mulai dari policy, kebijakan, hingga pendidikan

  19. Semakin mahal tiketnya, orang Indonesia akan beli, yang penting prestisius. - Dewi Gontha

  20. Ario Adimas: kita mempunyai data yang gemuk mulai dari siapa saja yang tak jadi beli tiket, sudah membeli tiket tapi tak jadi datang, hingga pada booth mana saja yang didatangi masyarakat. Big data dapat digunakan oleh para promotor agar dapat digunakan sebagai pelajaran sebelum memulai festival musik.

  21. Dewi Gontha: infrastruktur untuk membuat festival musik masih mengalami beberapa kendala:

    1. untuk birokrasi di Indonesia masih sama seperti 14 tahun yang lalu, dimana dari perizinan yang mempunyai banyak pintu, tidak seperti di negara tetangga yang hanya punya satu pintu

    2. venue festival juga sebenarnya masih belum memadai untuk sebuah festival musik, terutama dari sisi keamanan

    3. namun, banyaknya promotor yang melanggar birokrasi justru bisa membuat pemerintah makin mempersulit diadakannya festival musik di Indonesia

  22. Glenn Fredly: hasilnya dapat dilihat di website konferensimusik.id agar dapat dilaksanakan bukan hanya untuk pemerintah namun juga stakeholders dan masyarakat.

  23. Glenn Fredly: gua mengadakan acara musik di Ambon karena ada agenda menuju Ambon sebagai kota musik Indonesia hingga kota musik dunia hingga menghasilkan 12 deklarasi agar dapat menjadi rekomendasi kepada negara.

  24. Glenn Fredly: konsep sebuah festival yang direpresentasikan ke publik (narasi seperti movement, value yang lebih dari sekedar hiburan) lebih menarik gua untuk hadir di sebuah festival.

  25. Ario Adimas: dalam waktu 3 tahun, sejak lahirnya Loket.com (2013), penjualan tiket naik hingga 3000%. Trigernya dimulai dari event yang semakin banyak (mulai dari kecil hingga besar), millenials lebih banyak spending ke experience.

  26. Dewi Gontha: pasar Indonesia justru sulit diyakinkan karena masih tergantung pada line-up, bukan pada festival musik yang diadakan. Jika dibandingkan dengan pasar asing yang lebih siap menikmati festival musik di tahun-tahun berikutnya.

  27. Bagaimana awal terbentuknya Java Jazz?

    Dewi Gontha: pertama kali Java Jazz dikerjakan pada tahun 2005, yang merupakan ide langsung dari ayah Dewi Gontha yang mempunyai passion di Jazz, dimana musisi Indonesia selalu dibawa ke festival di luar negeri setiap tahun, hingga akhirnya memutuskan membuat festival musik di Indonesia agar musisi luar negeri justru bisa dibawa ke Indonesia dan lebih mempopulerkan lebih banyak musisi lokal.

  28. Sebentar lagi, acara Obsat ke-201: Festival Musik Kian Dilirik akan segera dimulai, untuk Anda yang belum sampai ke venue, masih ditunggu kedatangannya di Eat&Eat FX Sudirman Lantai 5.

  29. Dengan dimoderatori oleh Teguh Wicaksono (Country Head musical.ly & Co-Founder Sounds From The Corner), Obsat ke-201: Festival Musik Kian Dilirik, menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, Ario Adimas (Vice President Marketing Loket.com), Dewi Gontha (Presiden Director PT. Java Festival Production), dan Glenn Fredly (Musisi/Ketua Komite KAMI Indonesia 2018).

  30. Obsat ke-201: Festival Musik Kian Dilirik
    Obsat ke-201: Festival Musik Kian Dilirik