Obsat ke-202: Menuju Indonesia 4.0

  1. Apakah tantangan terbesar mewujudkan "Making Indonesia 4.0"

    Menurut Ir. Airlangga Hartarto, MBA, MMT, dengan ekonomi digital kita harus punya mental yang mau menerima perubahan, selain itu penting untuk tidak pernah berhenti belajar, lalu perlu disadari juga bahwa kreativitas adalah bentuk tim, bukan individual, terutama dalam era digital. Maka dari itu, kolaborasi dan me-manage ego itu adalah hal yang penting.

  2. Santripreneur, adalah salah satu upaya pemerintah mendorong para santri untuk memproduksi kebutuhan pokok, semisal air kemasan dan roti, untuk dikonsumsi sendiri maupun dipasarkan di masyarakat luas. Ke depan, pemerintah berencana mendukung santripreneur dengan membuat pemasaran sendiri dengan memanfaatkan smartphone. Dengan program santripreneur, pemerintah ingin mendorong para santri agar dapat ikut menjadi entrepreneur.

  3. Lalu, apa langkah terbaik, persiapan yang dapat dilakukan anak muda untuk menghadapi perkembangan industri?

    Ir. Airlangga Hartarto, MBA, MMT menjawab:

    Dari pendidikan, masyarakat perlu memahami bahasa asing dengan baik. Selain bahasa, ada pun statistik dan coding pun perlu dipahami agar dapat berpartisipasi dalam industri digital. Dalam hal ini, pemerintah menyediakan beragam fasilitas untuk mendukung keinginan masyarakat. Sehingga yang dibutuhkan adalah keinginan anak muda untuk dapat ikut berpartisipasi dalam industri 4.0.

  4. Menurut Eno Bening, masyarakat butuh pemikiran yang inovatif dan mau menerima untuk dapat mengikuti perkembangan industri. "Tak ada alasan untuk berhenti maju".

  5. Jika Ir. Airlangga Hartarto, MBA, MMT telah menjelaskan konsep industri 4.0 "Making Indonesia 4.0", Eno Bening, seorang content creator, menerangkan bahwa industri 4.0 saat ini sangat terasa. Sebagai contoh, jika belasan tahun lalu aktivitas bangun tidur di hari minggu adalah menonton televisi di pagi hari, kini masyarakat lebih gemar menonton YouTube dan membuka media sosial. Contoh lain, Eno Bening memaparkan bahwa sebutan "masyarakat" dahulu, kini bergeser menjadi "netizen". Selain itu, kini banyak pekerjaan yang berevolusi dengan berkembangnya industri.

  6. Untuk yang berhalangan hadir ke venue #Obsat ke-202: Menuju Indonesia 4.0, selain #livetweet Anda juga dapat menyimak melalui #LiveBlog berikut https://goo.gl/UXsrKA

  7. "Making Indonesia 4.0" harus dimulai dengan langkah-langkah segera dengan aspirasi jangka panjang untuk lima sektor prioritas. Apa saja yang bisa dilakukan?

    Aspirasi tersebut dapat fokus dalam:

    1. Sektor makanan dan minuman: Menuju kekuatan besar makanan minuman di ASEAN

    2. Sektor tekstil dan busana: Menuju produsen function clothing terkemuka

    3. Sektor otomotif: Menjadi pemain terkemuka dalam ekspor IE dan EV

    4. Sektor kimia: Menjadi pemain terkemuka di industri biokimia

    5. Sektor elektronik: Mengembangkan kemampuan pelaku industri domestik

  8. Untuk memulai industri 4.0, Indonesia memilih lima sektor utama yang memiliki dampak tinggi dan mudah pelaksanaannnya, yaitu:

    1. Makanan dan minuman

    2. Tekstik dan busana

    3. Otomotif

    4. Elektronik

    5. dan Kimia

    Dipilihnya lima sektor tersebut karena kelimanya memiliki demand atau permintaan yang tinggi di dunia. Diharapkan, Indonesia dapat bersaing dengan dunia melalui lima sektor tersebut. Namun dengan dipilihnya lima sektor tersebut, tidak berarti sektor lainnya tidak penting.

  9. Ekonomi Indonesia saat ini berada di nomor ke-16. Penerapan revolusi 4.0 diharapkan dapat meningkatkan ekonomi Indonesia hingga peringkat ke tujuh.

  10. Apakah Indonesia 4.0?

    Perkembangan revolusi industri telah mencapai industri ke-empat.

    1. Revolusi industri pertama, yaitu ketika penemuan mesin uap yang mendorong mekanisasi proses industri.

    2. Revolusi industri kedua, yaitu penerapan konsep produksi massal, penggunaan mesin bertenaga tinggi.

    3. Revolusi industri ketiga, yaitu penerapan teknologi informasi dan elektronika untuk otomatisasi produksi

    4. Revolusi industri keempat, yaitu integrasi dunia online dengan produk industri untuk peningkatan efisiensi nilai proses industri.

  11. Bila Anda tidak dapat hadir ke lokasi, Anda dapat menyimak Obsat ke-202: Menuju Indonesia 4.0 melalui tagar #Obsat dan #RevolusiIndustriIndonesia.

  12. Sebentar lagi, acara Obsat ke-202: Menuju Indonesia 4.0 akan segera dimulai. Untuk Anda yang belum sampai ke venue, masih ditunggu kedatangannya di Paradigma Kafe & Restaurant Cikini. Kami menyediakan 25 voucher makan bagi Anda yang telah mendaftar di website dan datang lebih awal.

  13. Dengan dimoderatori oleh Enda Nasution (Executive Director 1000 Startup Digital, Koordinator #BijakBersosmed Movement, Founder & COO Suvarna.ID), Obsat ke-202: Menuju Indonesia 4.0, menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, Ir. Airlangga Hartarto, MBA, MMT (Inspirator, Menteri Perindustrian, Penyusun Roadmap Industri 4.0), dan Eno Bening (Kreator dan Konsultan Video Online).

  14. Obsat ke-202: Menuju Indonesia 4.0
    Obsat ke-202: Menuju Indonesia 4.0