Setelah wefie, masih ada sesi pemutaran tvc terbaru “Menuju Indonesia 4.0”. #Obsat pic.twitter.com/xfZsPxjSdX
— Obsat BeritagarID (@obsat) May 11, 2018
Setelah wefie, masih ada sesi pemutaran tvc terbaru “Menuju Indonesia 4.0”. #Obsat pic.twitter.com/xfZsPxjSdX
— Obsat BeritagarID (@obsat) May 11, 2018
#Obsat ke-202 ditutup dengan wefie. Terima kasih, pada para narsum malam ini Menteri Perindustrian Ir. Airlangga Hartanto, MBA, MTT @airlangga_hrt, @Eno_Bening dan moderator @enda Nasution. 😊 pic.twitter.com/aLwWw7vIiC
— Obsat BeritagarID (@obsat) May 11, 2018
Pesan Menteri Perindustrian Ir. Airlangga Hartanto, MBA, MTT @airlangga_hrt, “Jangan berhenti belajar jika ingin sukses dimasa yg akan datang.”
— Obsat BeritagarID (@obsat) May 11, 2018
Sambil menikmati makan malam bersama, semua peserta #Obsat diajak menyaksikan video “Menuju Indonesia 4.0". pic.twitter.com/YTmBLiqq9f
— Obsat BeritagarID (@obsat) May 11, 2018
Apakah tantangan terbesar mewujudkan "Making Indonesia 4.0"
Menurut Ir. Airlangga Hartarto, MBA, MMT, dengan ekonomi digital kita harus punya mental yang mau menerima perubahan, selain itu penting untuk tidak pernah berhenti belajar, lalu perlu disadari juga bahwa kreativitas adalah bentuk tim, bukan individual, terutama dalam era digital. Maka dari itu, kolaborasi dan me-manage ego itu adalah hal yang penting.
Santripreneur, adalah salah satu upaya pemerintah mendorong para santri untuk memproduksi kebutuhan pokok, semisal air kemasan dan roti, untuk dikonsumsi sendiri maupun dipasarkan di masyarakat luas. Ke depan, pemerintah berencana mendukung santripreneur dengan membuat pemasaran sendiri dengan memanfaatkan smartphone. Dengan program santripreneur, pemerintah ingin mendorong para santri agar dapat ikut menjadi entrepreneur.
Mulai sekarang, yuk kurang²in nyinyir, ayo semangat bergerak dan maju menuju Indonesia4.0#Obsat#RevolusiIndustriIndonesia pic.twitter.com/E8QLFgKKVI
— Sally O. Fauzi (@sallyfauzi) May 11, 2018
Ada Apple Academy di BSD yg sekarang punya 75 siswa. Ke depannya akan punya 200 siswa. Saat ini siswa terbanyak dari Binus. Wow. Baru tau soal Apple Academy loh :)) #RevolusiIndustriIndonesia #Obsat
— Driana Rini H (@venustweets) May 11, 2018
Lalu, apa langkah terbaik, persiapan yang dapat dilakukan anak muda untuk menghadapi perkembangan industri?
Ir. Airlangga Hartarto, MBA, MMT menjawab:
Dari pendidikan, masyarakat perlu memahami bahasa asing dengan baik. Selain bahasa, ada pun statistik dan coding pun perlu dipahami agar dapat berpartisipasi dalam industri digital. Dalam hal ini, pemerintah menyediakan beragam fasilitas untuk mendukung keinginan masyarakat. Sehingga yang dibutuhkan adalah keinginan anak muda untuk dapat ikut berpartisipasi dalam industri 4.0.
Menurut Eno Bening, masyarakat butuh pemikiran yang inovatif dan mau menerima untuk dapat mengikuti perkembangan industri. "Tak ada alasan untuk berhenti maju".
Inilah 10 prioritas nasional untuk “Making Indonesia 4.0”.
— Obsat BeritagarID (@obsat) May 11, 2018
Pertama: memperkuat produksi material sektor hulu. #Obsat pic.twitter.com/Ev3h6NqwBJ
Jika Ir. Airlangga Hartarto, MBA, MMT telah menjelaskan konsep industri 4.0 "Making Indonesia 4.0", Eno Bening, seorang content creator, menerangkan bahwa industri 4.0 saat ini sangat terasa. Sebagai contoh, jika belasan tahun lalu aktivitas bangun tidur di hari minggu adalah menonton televisi di pagi hari, kini masyarakat lebih gemar menonton YouTube dan membuka media sosial. Contoh lain, Eno Bening memaparkan bahwa sebutan "masyarakat" dahulu, kini bergeser menjadi "netizen". Selain itu, kini banyak pekerjaan yang berevolusi dengan berkembangnya industri.
Untuk yang berhalangan hadir ke venue #Obsat ke-202: Menuju Indonesia 4.0, selain #livetweet Anda juga dapat menyimak melalui #LiveBlog berikut https://goo.gl/UXsrKA
Sekarang ini Indonesia ada di urutan 16 untuk industri dunia. Targetnya tahun 2030 nanti bisa masuk 10 besar. Makanya Indonesia juga memulai #RevolusiIndustriIndonesia 💪
— Ladrina Bagan (@Ladrinaline) May 11, 2018
"Making Indonesia 4.0" harus dimulai dengan langkah-langkah segera dengan aspirasi jangka panjang untuk lima sektor prioritas. Apa saja yang bisa dilakukan?
Aspirasi tersebut dapat fokus dalam:
1. Sektor makanan dan minuman: Menuju kekuatan besar makanan minuman di ASEAN
2. Sektor tekstil dan busana: Menuju produsen function clothing terkemuka
3. Sektor otomotif: Menjadi pemain terkemuka dalam ekspor IE dan EV
4. Sektor kimia: Menjadi pemain terkemuka di industri biokimia
5. Sektor elektronik: Mengembangkan kemampuan pelaku industri domestik
Makin Indonesia 4.0 melalui empowering masyarakat indonesia . itulah kekuatan utama #RevolusiIndustriIndonesia #obsat
— Gde Suhendra (@GDSuhendra) May 11, 2018
Untuk memulai industri 4.0, Indonesia memilih lima sektor utama yang memiliki dampak tinggi dan mudah pelaksanaannnya, yaitu:
1. Makanan dan minuman
2. Tekstik dan busana
3. Otomotif
4. Elektronik
5. dan Kimia
Dipilihnya lima sektor tersebut karena kelimanya memiliki demand atau permintaan yang tinggi di dunia. Diharapkan, Indonesia dapat bersaing dengan dunia melalui lima sektor tersebut. Namun dengan dipilihnya lima sektor tersebut, tidak berarti sektor lainnya tidak penting.
Ekonomi Indonesia saat ini berada di nomor ke-16. Penerapan revolusi 4.0 diharapkan dapat meningkatkan ekonomi Indonesia hingga peringkat ke tujuh.
Industri 4.0 adalah internet of everything, dimana teknologi dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja perisdustrian, saat robot menggantikan manusia. #obsat #RevolusiIndustriIndonesia
— Dewi K. Rahmayanti (@dewikr) May 11, 2018
Apakah Indonesia 4.0?
Perkembangan revolusi industri telah mencapai industri ke-empat.
1. Revolusi industri pertama, yaitu ketika penemuan mesin uap yang mendorong mekanisasi proses industri.
2. Revolusi industri kedua, yaitu penerapan konsep produksi massal, penggunaan mesin bertenaga tinggi.
3. Revolusi industri ketiga, yaitu penerapan teknologi informasi dan elektronika untuk otomatisasi produksi
4. Revolusi industri keempat, yaitu integrasi dunia online dengan produk industri untuk peningkatan efisiensi nilai proses industri.
Bila Anda tidak dapat hadir ke lokasi, Anda dapat menyimak Obsat ke-202: Menuju Indonesia 4.0 melalui tagar #Obsat dan #RevolusiIndustriIndonesia.
Ada @enda dan @Eno_Bening juga ya bakal ikutan ngegosipin #RevolusiIndustriIndonesia menuju Indonesia 4.0 di #Obsat pic.twitter.com/LymKEH3jEM
— Aryanata Razki (@AryanataR) May 11, 2018
Sebentar lagi, acara Obsat ke-202: Menuju Indonesia 4.0 akan segera dimulai. Untuk Anda yang belum sampai ke venue, masih ditunggu kedatangannya di Paradigma Kafe & Restaurant Cikini. Kami menyediakan 25 voucher makan bagi Anda yang telah mendaftar di website dan datang lebih awal.
Sudah siap datang ke #Obsat ke-202 sore ini? Ada baiknya, simak dulu bahasan berikut https://t.co/mo9ZwoIXAA
— Obsat BeritagarID (@obsat) May 11, 2018
Ditunggu kehadirannya di Paradigma Cikini untuk #Obsat ke-202: Menuju Indonesia 4.0
— Obsat BeritagarID (@obsat) May 11, 2018
Ada voucher makan gratis untuk 25 pendaftar daring yang hadir pertama di Obsat. Kami tunggu pic.twitter.com/2WsuLQWqFU
Dengan dimoderatori oleh Enda Nasution (Executive Director 1000 Startup Digital, Koordinator #BijakBersosmed Movement, Founder & COO Suvarna.ID), Obsat ke-202: Menuju Indonesia 4.0, menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, Ir. Airlangga Hartarto, MBA, MMT (Inspirator, Menteri Perindustrian, Penyusun Roadmap Industri 4.0), dan Eno Bening (Kreator dan Konsultan Video Online).