Terima kasih para narasumber #Obsat ke-203: Rumah Zaman Now telah berbagi bersama kami#PilihanMU @MortarUtamaID pic.twitter.com/Jr8dFJD3TD
— Obsat BeritagarID (@obsat) July 19, 2018
Terima kasih para narasumber #Obsat ke-203: Rumah Zaman Now telah berbagi bersama kami#PilihanMU @MortarUtamaID pic.twitter.com/Jr8dFJD3TD
— Obsat BeritagarID (@obsat) July 19, 2018
Selamat bagi para penanya yang beruntung malam ini#Obsat #PilihanMU pic.twitter.com/ZEiEZbGCqI
— Obsat BeritagarID (@obsat) July 19, 2018
Kesimpulan:
rumah yang nyaman adalah yang sesuai dengan kepribadian pemiliknya, mudah dirawat, dan tetap memenuhi standar kesehatan.
Menurut Ary Amry, jangan ragu untuk bertanya dan konsultasi mengenai fungsi dan bahan baku membangun rumah. Jika bingung, @MortarUtamaID menyediakan jasa konsultasi gratis.#Obsat #PilihanMU
— Obsat BeritagarID (@obsat) July 19, 2018
Menurut Ary Amry, dibandingkan adukan konvensional, @MortarUtamaID jika dihitung lebih cermat akan lebih murah. Mengapa? Mulai dari proses pengadukan hingga pemanfaatan lebih praktis dan lebih banyak dimanfaatkan.#Obsat #PilihanMU
— Obsat BeritagarID (@obsat) July 19, 2018
Biaya paling besar dari membangun rumah adalah material, dimana hal tersebut dapat disiasati menggunakan bahan-bahan yang kuat dan tahan lama agar lebih hemat.
Lebih hemat mana menggunakan MU dengan mortar konvensional jika hanya membutuhkan sedikit saja?
MU jauh lebih hemat dinilai dari efisiensi waktu, bahan yang digunakan, serta tenaga yang dibutuhkan. Hal-hal teknis yang harus digunakan saat membuat mortar konvensional juga dapat dihindari.
Ventilasi diperlukan untuk rumah agar tetap menjadi rumah yang sehat, serta rumah masih diperlukan teras karena iklim di Indonesia yang lebih sering hujan dan panas sehingga dapat melindungi rumah.
Tidak semua tanah harus diratakan. Tia membagikan tip split level untuk pembangunan rumah yang tanahnya berada tidak selevel dengan jalan raya.#Obsat #PilihanMU
— Obsat BeritagarID (@obsat) July 19, 2018
Arsitek tak merusak lingkungan, namun belajar memanfaatkan lingkungan yang ada - Yudhi Puspa Tia
Rumah Zaman Now yakni rumah yang membuat kita nyaman didalamnya @MortarUtamaID #obsat #PilihanMU @obsat pic.twitter.com/fnDs1DtCQG
— Putra Bugis (@putrabugis1409) July 19, 2018
Terdapat beragam jenis nat yang disediakan Mortar Utama (MU) yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan rumah.
Fransisca Wungu memberikan tip untuk membangun hunian yang menarik dapat menyesuaikan letak keramik dengan nat lebar sehingga tak perlu potong keramik.#Obsat #PilihanMU
— Obsat BeritagarID (@obsat) July 19, 2018
Apa bedanya semen vs Mortar?
Semen = bahan utama
Mortar = semen ditambah dengan pasir
Mortar Utama adalah mortar instan yang cara penggunaannya semudah membuat kopi instan, dimana hanya menambahkan air dapat langsung dipakai.
Kamar mandi zaman now juga mengikuti rumah, yaitu sesuai dengan karakter pemiliknya.
Kamar mandi bisa dibilang dapat menunjukkan karakter utama pemiliknya - Fransisca Wungu
Bagaimana dengan kualitas bahan baku? Ary Amry menjelaskan, pemasangan bahan material mungkin sama tapi perlu diperhatikan "tantangan" yang akan dihadapi di tiap ruangan. #Obsat #PilihanMU
— Obsat BeritagarID (@obsat) July 19, 2018
Tia dari Rumah Dua Pohon menjelaskan tentang konsep "mengubah" rumah tanpa menguras kantong. Solusinya: rencanakan pemanfaatan ruangan 20 hingga 30 tahun mendatang.#Obsat #PilihanMU pic.twitter.com/lz7mGT9Ke9
— Obsat BeritagarID (@obsat) July 19, 2018
Fransisca Wungu, Arsitek dan Editor IDEA Magazine, sedang memberikan informasi mengenai Rumah Zaman Now, mulai dari keramik, kenyamanan penghuni, dan lain sebagainya. @obsat #Obsat203 #PilihanMU pic.twitter.com/HAgqhWxJAE
— Robit Mikrojul Huda (@RobitMH) July 19, 2018
Yudhi Puspa dari Rumah Dua Pohon menceritakan bagaimana lahirnya konsep Rumah Dua Pohon yang merupakan rumah bertumbuh dimana dapat berubah seiring berjalannya waktu sesuai dengan karakter dan keinginan pemiliknya.
Rumah adalah investasi jangka panjang, maka peran konsultan arsitektur sangat penting agar tak salah dalam membuat rumah yang sesuai baik dari segi karakter, kesehatan, maupun kekuatan - Fransisca Wungu
Namun, baik rumah milenial maupun terdahulu, sama-sama tak boleh mengesampingkan sisi kesehatan seperti ventilasi hingga vegetasi. - Fransisca Wungu
Rumah ideal pada milenial kini lebih ekspresif tergantung penghuninya. Dimana rumah diharapkan sesuai dengan karakter pemiliknya - Fransisca Wungu
Bagaimana Rumah Zaman Now menurut versi Anda?
Malam Tweetss..
— Evi Fadliah (@Evi_Fadliah) July 19, 2018
Siapa niy yang lagi punya rencana buat bangun rumah sendiri..? Yang lagi ngehits saat ini rumah yang seperti apa siyy!! Nah, ikutin timeline ini ya tweets buat dapetin informasinya..#PilihanMu@MortarUtamaID @obsat pic.twitter.com/3Z0XdWslqz
Sebelum mengikuti jalannya Obsat ke-203: Rumah Zaman Now, mungkin Anda perlu tahu langkah-langkah membangun rumah sendiri. Simak pada tautan berikut ini.
#Obsat ke-203: Rumah Zaman Now merupakan kolaborasi bersama @MortarUtamaID. Kami mengajak Anda berdiskusi mengenai rumah ideal Anda. Seperti apa? pic.twitter.com/333ulMVM7E
— Obsat BeritagarID (@obsat) July 19, 2018
20 menit lagi acara Obsat ke-203: Rumah Zaman Now akan dimulai. Buat kamu yang masih belum sampai venue, kami tunggu ya.
Sudah siap berpartisipasi dalam #Obsat ke-203: Rumah Zaman Now #PilihanMU? Acara akan dimulai pukul 18.00 WIB. Mari merapat pic.twitter.com/DLFhUigV5L
— Obsat BeritagarID (@obsat) July 19, 2018
Dengan dimoderatori oleh Lani Usagi (Home Enthusiast), Obsat ke-203: Rumah Zaman Now, menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu Fransisca Wungu (Arsitek & Editor "iDea" Magazine, Kompas Gramedia), Yudhi Puspa Tia (Arsitek & Creative Director @RumahDuaPohon), dan Ary Amry (Product Specialist MU-Weber).