Obsat ke-204: Republik Dangdut

  1. Umumnya, di Indonesia dangdut ada di kelas sosial tertentu. Namun di luar Indonesia, ada istilah pasar "blank canvas", di mana mereka belum mengenal musik dangdut. Inilah yang menjadi potensi memperkenalkan dangdut kepada masyarakat dunia.

    Pekerjaan rumah BEKRAF saat ini adalah memperkenalkan musik dangdut di pasar global dengan kemasan musik yang "berkelas" sebagai musik identitas Indonesia.

  2. Irama dangdut dapat diterima oleh masyarakat dunia, tapi menjadi kendala ketika bicara soal bahasa (lirik). Jepang dan Amerika adalah beberapa negara yang ikut menikmati dangdut.

  3. David Taringan menjelaskan, tak ada label yang khusus memproduksi musik dangdut, tapi kepopulerannya membuat unsur musik dangdut banyak diproduksi. Bahkan, masih menurut David Taringan, banyak musisi pop yang memproduksi musik dangdut dengan sebutan "pop melayu".

  4. Musik dangdut memang luar biasa. Jika disebutkan sebagian besar nilai ekonomi berasal dari dangdut, ternyata seorang penyanyi dangdut dapat menghasilkan pendapatan setidaknya hingga Rp1,4 miliar setiap tahun.

  5. Fakta unik dari "dapur" musik dangdut, dangdut direkam dengan alat musik seadanya, tak peduli kebersihan suaranya, tapi bisa dinikmati dan populer di kalangannya. Distribusi musik dangdut pun dimulai dari daerah terdekat musik tersebut diciptakan. Seperti musik dangdut tarling di daerah Pantura.

  6. Tahukah Anda, irama musik dangdut dari tiap daerah memiliki irama yang berbeda-beda. Seperti di Jawa Barat, ketukan musik dangdut lebih menyerupai musik jaipong. Begitu pula dengan daerah lainnya.

  7. Mempromosikan dan mendistribusikan musik, terutama dangdut, punya kasus unik. David Taringan menilai, bahwa banyak faktor yang dapat dipertimbangkan oleh musisi dalam memperkenalkan karyanya. Ia menambahkan, musisi harus mengenal pasarnya dengan tepat untuk menyebarkan karyanya. Sebagai contoh, ada musisi indie yang dapat menjual ratusan ribu piringan hitam, tapi di sisi lain ada musisi papan atas yang tak sukses memasarkan karyanya dan lebih memilih menyebarkan karya secara cuma-cuma.

  8. Menurut Endah Wahyu Sulistianti, jika bicara soal Hak Kekayaan Intelektual, masyarakat kurang menyadari pentingnya mengapresiasi hak cipta dalam musik. Harus diakui ada masalah yang kerap terjadi dalam kreasi ke produksi, produksi ke distribusi, di industri musik. Ini berlaku di semua sub sektor musik, salah satunya dangdut.

  9. Endah Wahyu Sulistianti mengaku, sejak kecil telah dikenalkan dengan musik dangdut. Bicara mengenai dangdut, BEKRAF menangani 16 sub sektor, salah satunya adalah musik yang pertumbuhannya berkembang secara pesat, yaitu 7,2 persen. Dangdut yang telah menjadi identitas Indonesia diharapkan dapat mendunia, meski masih banyak PR yang harus diselesaikan. Saat ini, BEKRAF berupaya membenahi ekosistem musik dangdut. Mulai dari tahap sebelum produksi, produksi, hingga distribusi hingga dapat dinikmati oleh masyarakat.

  10. Andre Yahya, dikenal sebagai Andre Oncom, adalah penyiar radio di Radio Muara yang sejak dulu dikenal konsisten menyajikan musik dangdut.

    Andre Oncom bercerita, dangdut berasal dari musik melayu. Dangdut adalah musik unik yang telah menjadi musik identitas Indonesia. Banyak pecinta dangdut di Indonesia, meski tak jarang yang penggemarnya yang tidak menunjukkan kecintaannya terhadap musik dangdut secara terang-terangan. Namun kini, penggemar dangdut seolah "naik kelas" dan dapat dinikmati oleh berbagai kelas.

  11. Menurut David Taringan dari Irama Nusantara, pengarsipan di Indonesia masih memprihatinkan. Jangan kan mengenai musik, sejarah pun masih mirip pengarsipannya.

    Dangdut sendiri adalah musik yang populer, tapi mirisnya pembahasan musik dangdut tidak banyak diangkat oleh media. Irama Nusantara sendiri telah merangkum seluruh arsip, di antaranya dangdut, dan dipublikasi dalam website iramanusantara.org. Masyarakat merespon baik arsip musik yang dikumpulkan oleh Irama Nusantara. 50 persen email yang diterima oleh Irama Nusantara bahkan berasal dari kalangan penggemar dangdut.

  12. Lokadata telah merangkum beberapa artikel, termasuk di antaranya fakta dan perjalanan, mengenai dangdut dalam Republik Dangdut.

  13. Dengan dimoderatori oleh Ahmad Suwandi (CDO Beritagar.id), Obsat ke-204: Republik Dangdut, menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu Endah Wahyu Sulistianti (Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah BEKRAF), David Taringan (Irama Nusantara), dan Andre Yahya (Radio Muara/Litbang PAMMI).

  14. Obsat ke-204: Republik Dangdut
    Obsat ke-204: Republik Dangdut