Mengenal seluk beluk musik dangdut sebagai salah satu jenis musik paling populer yang disukai tidak hanya oleh masyarakat beragam kelas tapi juga mulai disukai oleh generasi masa kini.

Lokasi: Eat&Eat FX Lifestyle X'nter, Lantai F5, Jl. Sudirman, Gelora, Central Jakarta City, Jakarta, Indonesia - DKI Jakarta
Pembicara: Endah Wahyu Sulistianti (Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah BEKRAF), David Taringan (Irama Nusantara), dan Andre Yahya (Radio Muara/Litbang PAMMI).
Moderator: Ahmad Suwandi (CDO Beritagar.id)
1. Bagaimana perkembangan musik dangdut di Indonesia?
Sebagai salah satu "identitas" Indonesia, dangdut punya sejarah yang panjang. Dangdut disebut-sebut berasal dari musik melayu. Namun demikian, setiap daerah punya ciri khas sendiri dalam memainkan dangdut. Tiap daerah memiliki irama musik dangdut yang berbeda-beda. Seperti di Jawa Barat, ketukan musik dangdut menyerupai musik jaipong, begitu pula dengan daerah lainnya. Permainan musik dengan ciri tersendiri ini membuat musik dangdut menjadi unik. Dangdut berkembang dan menjadi hiburan bagi masyarakat setempat. Semakin berkembang, musik dangdut pun kini punya penggemar dari berbagai kalangan. Seiring denga kepopulerannya, banyak musisi pop yang ikut merekam lagu dengan musik dangdut. Pada masanya, musik dangdut ini memiliki nama lain pop melayu. Bahkan, tercatat seorang penyanyi dangdut dapat menghasilkan pendapatan setidakya hingga Rp1,4 miliar setiap tahun.
2. Apa tantangan yang dihadapi oleh musik dangdut saat ini?
Sama seperti karya lain dari industri kreatif, musik dangdut tentu banyak menghadapi tantangan. Tantangan pertama datang dari image musik dangdut yang erat dengan "kelas bawah" dan goyang erotis. Banyak masyarakat urban yang menganggap remeh musik dangdut bahkan diam-diam menyukai musik dangut. Tapi kini, reaksi masyarakat terhadap musik dangdut berangsur membaik. Milenial mulai terang-terangan menunjukkan ketertarikannya pada musik dangdut, musik dangdut pun "naik kelas" dan dinikmati oleh berbagai kalangan. Tantangan lain yang dihadapi dangdut adalah publikasi dan masalah hak cipta (HAKI). Di satu sisi, musik dangdut membutuhkan publikasi untuk lebih dikenal masyarakat. Publikasi dapat dengan mudah dan murah dilakukan dengan hanya bermodal akun YouTube. Namun demikian, kemudahan itu tak seiring dengan perlindungan hak kekayaan intelektual (HAKI) dan apresiasi yang diterima oleh penyanyi dan komposer.
3. Bagaimana dengan pengarsipan musik dangdut?
Meski memiliki banyak penggemar, pengarsipan musik dangdut bisa dikatakan tidak baik. Ada rantai yang terputus dan tidak disusun dengan baik. Oleh karenanya, ketika Irama Nusantara mengumpulkan serpihan-serpihan musik dangdut dalam satu halaman website, banyak pengunjung yang merespon baik upaya dokumentasi musik dangdut tersebut. Padahal, dari arsip atau dokumentasi musik dangdut, masyarakat dapat lebih berkenalan dengan musik dangdut.
4. Bagaimana pandangan pemerintah terhadap musik dangdut?
Pemerintah sadar betul potensi baik dari musik dangdut. BEKRAF tengah menangani 16 sub sektor, salah satunya adalah musik yang pertumbuhannya berkembang secara pesat, yaitu 7,2 persen. Dangdut yang telah menjadi identitas Indonesia diharapkan dapat mendunia.
5. Apa upaya pemerintah dalam mempromosikan musik dangdut?
Pemerintah sadar, bukan mudah memperkenalkan musik dangdut pada dunia. Ada banyak PR dan catatan yang perlu diperhatikan. Misalnya saja soal bahasa di lagu dangdut yang membuatnya tak mudah dinyanyikan di negara lain. Selain itu, ada pula maslaah yang kerap terjadi dalam proses kreasi ke produksi, produksi ke distribusi, dan lainnya. Oleh karena itu, BEKRAT berupaya membenahi ekosistem musik dangdut. Mulai dari tahap sebelum produksi, porduksi, hingga distribusi. Mendukung karya-karya anak bangsa, BEKRAF juga menyediakan wadah yang dapat diakses di satupintu.bekraf.go.id.
APA KOMENTARMU?